24 Agustus 2010

KLARIFIKASI POLRI TENTANG ISU PENCULIKAN




Informasi tentang penculikan yang cukup mengganggu kenyamanan masyarakat khususnya di Kecamatan Walantaka beberapa waktu yang lalu kini mulai surut, masalahnya aparat penegak hukum kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Polisi Sektor Walantaka Resor Serang Daerah Banten menerbitkan himbauan yang ditujukan kepada seluruh elemen masyarakat terkait isu penculikan anak dengan menerbitkan surat Himbauan Isu Culik dengan Nomor: B/57/VIII/2010.
Dalam surat tersebut memuat pernyataan bahwa tindak penculikan anak oleh suatu kelompok yang menjadi resah warga masyarakat itu tidak benar. Andaipun terdapat kecurigaan-kecurigaan, warga dimohon kerjasamanya dan berkoordinasi dengan Kepolisian. Dalam surat resmi berstempel POLSEK Walantaka itu juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri yang pada akhirnya akan merugikan sendiri.

23 Agustus 2010

Re-Talkshow

Berikut ini Tema Talkshow kerjasama SFCG Indonesia Jilid II.
Ada Beberapa Talkshow Radio Jaseng FM yang tidak terdokumentasi, namun tetap diselenggarakan. oleh karena itu Radio Jaseng FM menggelar Talkshow untuk melanjutkan Jadwal yang sudah ditentukan.

Strategi Bergaul

Hidup bermasyarakat merupakan suatu keharusan, dimana bersosialisasi dengan tetangga amat sangat diperlukan baik tetangga rumah, tetangga kampung, maupun hingga tetangga negara. Bergaul bebas tanpa ikatan merupakan suatu netralitas yang perlu diatur dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan. Sebagaimana dinegara kita menganut pergaulan bebas aktif dalam masyarakat dunia. Bergaul dengan siapapun, selagi itu hal yang positif, menambah wawasan, ilmu, kawan, peradaban maupun teknologi merupakan suatu hal yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. Tentu kita juga tanpa harus melihat latarbelakang sosial, ekonomi, maupun latar belakang suku ras antar agama atau SARA.

1. Sikap seperti apa yang perlu diterapkan dalam bergaul......?
2. Jika kita mendapati kawan baru dan ia memiliki latarbelakang yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan kita, sedangkan ia punya hak yang sama sebagai warga negara, bagaimana untuk menyikapinya....?
3. Sebelum terlanjur jauh bergaul dengan kawan baru, bagaimana kiat supaya kita dapat lebih cepat memahami karakteristik seseorang....?
4. Karakter-karakter yang kita dapati dari kawan baru itu selagi positif, kan sebenarnya dapat dicontoh, namun demikian kita juga perlu waspada, khawatir . Dengan demikian kepribadian kita masih tetap teridentifikasi. Benarkah hal tersebut?
5. Kadang-kadang, kawan baru memperlihatkan keunggulannya, bagaimana kita bisa berfikir positif dari keunggulan yang ia miliki....?
6. Benarkah, katanya kalau kita sering banyak mencontoh orang lain, maka akan mengancam eksistensi identitas kita....?
7. Perlukah membatasi pergaulan misalnya cukup sedaerah, sesuku, atau bahkan sekepercayaan?...?
8. Bagaimana Narasumber nanti dapat memberikan Kesimpulan dan Pesan kepada para pendengar agar tidak salah gaul....?

20 Agustus 2010

SELEBARAN ISU PENCULIKAN ANAK




Beberapa hari terakhir ini merebak isu penculikan oleh sekelompok orang yang beroperasi di sekitar daerah Serang. Korban yang pernah teridentifikasi rata-rata anak kecil. Dari informasi warga mengatakan mereka para penculik menyamar menjadi tukang pemulung, dan bahkan ada yang berpura-pura menjadi seorang tamu yang jika anak kecil yang menerima mereka akan membawanya. Masih informasi dari warga masyarakat bahwa mereka juga berkelompok menggunakan kendaraan roda empat.
Berkaitan hal tersebut Wartawan Jaseng FM mendapat laporan dari masyarakat yang mendapati beberapa selebaran. Salah seorang Warga Pipitan Walantaka Kota Serang, Roni (18th) yang mendapatkan selebaran berisi peringatan kepada masyarakat agar berhati-hati dan memantau anaknya di luar rumah. Himbauan itu mengatasnamakan dari POLRES, setelah dikonfirmasi bahwa POLRES Serang membantah dan tidak mengeluarkan himbauan tersebut. Dalam selebaran itu diduga pelaku tindak penculikan memiliki sasaran dimana tempat anak-anak berada, seperti di sekolah dan tempat-tempat bermain.
Dalam selebaran itu juga memuat berita bahwa penculikan sudah memakan korban empat bocah di daerah Sindangsari Serang, bahkan menyebutkan untuk mencurigai sebuah kendaraan Minibus Suzuki APV berplat nomor L 1857 GU.
Kebenaran selebaran itu belum diketahui pasti sumbernya. Namun demikian Redaksi Jaseng FM menerima laporan pagi ini (Jum’at 20 Agustus 2010) sekira pukul 6. 15 WIB bahwa sekitar pukul 20.15 telah tertangkap seorang perempuan yang diduga pelaku penculikan di desa Bendung Kragilan Kabupaten Serang. “Ia mengetuk-ngetuk pintu rumah seorang warga, begitu yang membuka seorang laki-laki berusia sekitar 30 Tahun, perempuan itu berlari dan menaruh curiga warga sekitar. Akhirnya tertangkap, setelah diintrogasi warga, ia mengatakan bahwa ia siap mati daripada ia harus membongkar rahasianya. Ia menyebar beranggotakan tujuh ratus orang” demikian ungkap Yani (33th) bercerita kepada wartawan Jaseng FM. Sampai saat ini Redaksi masih terus meneliti kebenaran berita tersebut.

19 Agustus 2010

JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1431 H UNTUK KOTA SERANG

PROFIL RADIO JASENG FM



A. Aspek Pendirian Lembaga Penyiaran
1. Latar Belakang Masalah
Deklarasi hak asasi manusia menegaskan bahwa kemerdekaan menyatakan pendapat dan memperoleh informasi merupakan hak dasar yang harus diperjuangkan keberadaannya. Sebab, ia merupakan wujud kedaulatan dan eksistensi manusia di muka bumi. Hak ini pun merupakan wujud kedaulatan rakyat dalam sebuah masyarakat yang demokratis dan terbuka. Oleh sebab itu, jaminan kemerdekaan bagi masyarakat untuk melakukan akses atas informasi serta menyampaikan dan menyebarkan informasi itu lewat beragam saluran menjadi sebuah hal yang mutlak ada dalam masyarakat demokratis.
Meski kebebasan menyampaikan pendapat dan informasi lewat ragam saluran ini telah dijamin Undang-undang Dasar, namun dalam prakteknya di lapangan hal itu seringkali tak bisa terlaksana sepenuhnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Pertama, masyarakat tidak tahu akan hak-hak mereka dalam mendapatkan informasi akibat minimnya sosialisasi dari pihak regulator (pemerintah, pen). Minimnya sosialisasi akan hak-hak warga kerapkali memang sengaja diciptakan birokrasi pemerintahan. Padahal, hal itu merupakan bagian dari civic education yang seharusnya dimainkan pemerintah. Kedua, lemahnya penguasaan warga tehadap teknologi informasi. Kelemahan dalam penguasaan teknologi informasi ini lebih dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat. Apalagi, --meski tak sepenuhnya benar-- teknologi informasi dinilai sebagai teknologi yang mahal, oleh karenanya hanya bisa dinikmati mereka yang memilik status sosial dan ekonomi yang tinggi. Dan lagi-lagi, rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan warga pun disebabkan oleh kemiskinan yang terjadi secara struktural. Ketiga, minimnya pemahaman dan pengetahuan warga yang memiliki teknologi informasi dalam memanfaatkan dan mengelola teknologi informasi yang mereka miliki. Sehingga potensi teknologi informasi di masyarakat tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, terkadang teknologi informasi yang ada di masyarakat itu kemudian menjadi kontraproduktif dengan nilai-nilai dan tradisi yang ada di masyarakat. Masyarakat mengalami gegar budaya dengan teknologi informasi yang masuk ke kehidupan mereka.
Ketiga hal di atas pada akhirnya melahirkan sebuah kondisi yang berbanding terbalik dengan hak asasi dan amanat UU yang memberi hak setiap orang dalam mendapatkan dan menyampaikan informasi. Pun hak mencari, memiliki, menyimpan, mengolah serta menyebarkan informasi dengan menggunakan berbagai jenis saluran.
Berbagai persoalan dalam hal kebebasan akses informasi dan optimalisasi saluran komunikasi yang saat ini mengemuka jelas perlu mendapat perhatian dan apresiasi. Salah satu hal yang sangat penting adalah dalam bidang penyiaran. Dan lebih khusus lagi dalam bidang penyiaran radio yang merupakan saluran penyiaran yang telah lama akrab dan familiar di hati warga. Keakraban media radio ini antara lain karena radio lebih luas jangkauannya, murah harganya dan mudah teknologinya bila dibandingkan dengan media penyiaran televisi. Tak heran jika radio menjadi saluran informasi yang paling banyak dimiliki warga.
Penyiaran radio berbasis warga (komunitas, pen) pada kenyataanya telah berkembang cukup lama. Di desa-desa yang masuk kategori pedalaman pun seringkali dijumpai ‘stasiun’ radio yang dikelola warga. Ini membuktikan kalau teknologi penyiaran radio merupakan teknologi informasi yang potensial untuk dikembangkan di tingkat warga.
Pilihan untuk menjadikan media penyairan radio sebagi basis saluran informasi bagi pendidikan warga tentu sebuah pilihan tepat. Lewat ragam acara yang dikembangkan, pendidikan warga sejatinya bisa dilakukan. Sehingga media penyiaran radio warga bisa dijadikan alat kampanye atau pendidikan yang efektif bagi upaya mendorong terwujudnya masyarakat yang cerdas, terorganisir, toleran, terbuka dan demokratis.
Sayang, sampai saat ini potensi serta kekuatan radio yang demikian besar itu di lapangan belum bisa tergarap dengan baik. Warga yang memiliki radio lebih banyak menggunakannya sebatas penyaluran hobi. Siaran yang mereka lakukan pun hampir tak pernah terprogram dengan baik. Bahkan, untuk sekadar menjaga keberlangsungan siaran merupakan permasalahan besar bagi mereka.
Sementara itu keinginan Warga Walantaka untuk membangun dan mendirikan sebuah radio komunitas merupakan harga mati, mesti berdiri. Hal ini akses warga Walantaka untuk berpartisipasi dalam demokratisasi informasi dan hiburan semakin berkesempatan, dan bahkan sebagai pengelola dan pemilik.

2. Visi dan Misi

Visi :
“Terciptanya Radio Komunitas yang berkualitas, dan berbudaya sehingga mampu menjadi radio yang berdaya dan tercerahkan yang berdasarkan pada nilai-nilai universal kemanusiaan dan keagamaan”
Misi :
1. mewujudkan terbentuknya masyarakat yang sadar informasi
2. Meningkatkan peran dakwah dalam media
3. mewujudkan masyarakat yang berpendidikan dan berbudaya
4. mendorong terciptanya masyarakat yang berpengetahuan luas dan berkemampuan tinggi, khususnya akses terhadap media keradio komunitasan.
5. mewujudkan masyarakat yang memperoleh dan mengolah informasi secara mandiri
6. mewujudkan pemahaman dan pengetahuan warga yang memiliki teknologi informasi dalam memanfaatkan dan mengelola teknologi informasi yang mereka miliki.
7. membentuk masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka, adalah:
1. Mendirikan sebuah Radio Komunitas Warga Walantaka Serang
2. Terciptanya sebuah radio komunitas warga Walantaka Serang Banten,
3. Memberikan kreatifitas dan pengelolaan (akses) langsung bagi warga tentang radio komunitas.
4. Menginformasikan pesan-pesan agama, pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, pemerintahan daerah maupun pusat.
5. Meningkatkan integritas warga Walantaka Serang Banten

4. Gambaran Umum Rencana Kerja 1 (satu) Tahun ke Depan
Rencana kerja Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), adalah merupakan proses kegiatan atau tugas yang direncanakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan studio radio baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang serta merupakan landasan bagi pengelola guna mencapai tujuan.
Adapun rencana kerja 1 (satu) tahun ke depan Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), disesuaikan dengan kondisi lingkungan warga. Dan pelaksanaan penyiaran Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), mengudara selama 20 Jam setiap hari kerja, dimulai jam 05.00 WIB siang sampai dengan 24.00 WIB dan 22 jam di setiap akhir pekan.
Sementara untuk rencana kerja dalam program siaran adalah, melakukan program-program yang berkaitan peningkatan sumber daya manusia, seperti program dialog interaktif yang dikemas dengan Aspirasi Kita, dengan nara sumber aparat pemerintahan kepala desa se-kecamatan Walantaka, dan masyarakat lainnya yang tentunya peningkatan SDM terhadap masyarakat warga Walantaka.
Program lainnya guna peningkatan SDM manusia terutama peningkatan spiritual dan moral merupakan program yang mesti kami lakukan. Selain program siaran yang bersifat langsung, kami memiliki program of air guna menyambungkan pemikiran-pemikiran atau ide-ide guna peningkatan kualitas radio.


B. Aspek Legalitas
1. Dukungan
Antusiasme warga (masyarakat) Walantaka terhadap keberadaan radio ini merupakan modal besar bagi kami sebagai pengelola, hal ini dapat dibuktikan dengan bubuhan tanda tangan dukungan (daftar terlampir), sesuai persyaratan yang diberlakukan, yaitu 51 % atau 250 orang dewasa. Selain itu kami didukung kapala desa se-Kecamatan Walantaka untuk mendukung dan merekomendasikan keberadaan radio ini (daftar terlampir).

2. Proses Pendirian
Proses pendirian Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten, berawal beberapa orang yang konsern terhadap media khususnya radio, yang masing-masing mengelola radio komunitas, yaitu LPK RAT FM (Kiara), dan LPK FIGMA FM (Pipitan), bertemu dan musyawarah guna penggabungan dua LPK ini, karena tidak memungkinkan untuk masing-masing berdiri sebagai sebuah radio, karena geografis yang sangat berdekatan. Dalam musyawarah ini dihadiri beberapa tokoh masyarakat dan aparat pemerintahan desa keuda belah pihak.
Sementara proses pemilihan pengurus LPK Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), dipilih secara demokratis langsung dan bebas.
Selain itu kami melakukan sayembara penamaan radio di udara, yang masing-masing warga dapat mengusungnya satu nama. Metode syembara ini dilakukan dengan cara poling melalui telepon dan mengudara. Adapun beberapa nama radio yang masuk dalam poling, adalah Pelangi FM, Jas FM, Power FM, Radio Antar Masyarakat (RAM), Jaseng FM, Radio Warga Walantaka (RAWA FM), Banten Jawa Serang (BJS) FM, dan Tumaritis FM. Akhirnya polling yang banyak suaranya adalah jatuh pada nama Jeseng FM, maka Jaseng FM ditetapkan sebagai nama radio dalam udara, dengan filosofi Jawa Serang, yang memiliki budaya sosial yang melekat dengan dialek bahasa Jawa Serang.

3. Pejelasan Media Cetak dan Elektronik Lain
Perkumpulan radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), selama ini tidak memiliki perangkat media baik elektronik maupun cetak lainnya.

C. Aspek Program Siaran
1. Identifikasi Komunitas
Warga (Masyarakat) Kecamatan Walantaka, merupakan warga yang memiliki tingkat SDM yang mumpuni, dalam bidang pendidikan. Selain itu Warga Walantaka memiliki tingkat sosial yang tinggi, terbukti antar desa di kecamaan tidak memiliki tingkat kesulitan dalam sosial, demikian pula terhadap komunikasi tidak memiliki kesulitan yang berarti, karena sebagian besar Wrga Walantaka menggunkan bahasa Jawa Serang dan juga sebagian kecil Sunda Banten.
Tradisi masyarakat Walantaka, juga tidak terlepas dengan pengebangan Seni Budaya Debus, maka tidak heran Kec. Walantaka khususnya Desa Walantaka merupakan basis dan Center Seni Budaya Debus Banten, dan Di Desa Kiara terdapat Seni Petan Wewe, Terbang Gede, Kendang, dan Ubrug Cantel. Dengan demikian, identitas masyarakat akan tercermin pada program-program yang kami sesuaikan dengan kondisi masyarakat Walantaka.

2. Pola Acara Siaran
Lembaga Penyiaran Komunitas Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), tentu memiliki format siaran yang pasti dan sesuai target dituju, karena segmentasi akan diperoleh sebuah keputusan pemilihan program siaran dengan bentuk pengelola yang baik. Adapun format siaran Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten, adalah multi contemperory, yaitu, pendengar dari kalangan remaja, muda dan dewasa yang kami kemas dalam format siaran.
Adapun format program Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten, memiliki format program acara yang dapat dibedakan dalam 4 (empat) kategori format acara, yaitu :
1. Program acara yang memiliki kontribusi terhadap pemahaman, pengetahuan bersifat pendidikan, budaya dan agama.
2. Program acara yang memiliki kontribusi berita informasi
3. Program acara entertainment (hiburan) dan kesenian
4. Program acara yang memiliki Iklan Layanan masyarakat

Materi Talkshow Radio Jaseng (Kerjasama Search For Common Ground)


1. Menjunjung Tinggi Sportifitas

Bahwasanya untuk sikap menjaga hidup rukun dan damai itu penting sekali mengikuti peraturan-peraturan yang diberlakukan di masyarakat. Baik itu hukum tertulis maupun tidak tertulis. Baik adat maupun hukum positif dan norma-norma.
Mengupas tentang:
 Layaknya dalam sebuah pertandingan olah raga, sebetulnya kenapa orang harus bersikap sportif dalam bermasyarakat....?
 Seberapa penting sikap sportif perlu dimiliki setiap individu....?
 Beberapa konflik sering terjadi lantaran terdapat perbedaan faham, akankah sikap sportif itu dapat meredam suatu konflik yang terjadi di masyarakat....?
 Bagaimanakah penerapan sikap sportif dalam hidup bermasyarakat?apakah misalnya kita hidup harus mengikuti etika atau tradisi masyarakat setempat, atau kita menyamakan diri sebagai umat manusia yang berada dalam negara kesatuan Republik Indonesia....?
 Biasanya, orang kalau pernah menjalani konflik akan merasa canggung dalam berkomunikasi, kira-kira bisa diungkapkan bagaimana supaya hal itu tidak terjadi...?
 Permasalahan timbul itu kan memang karena perbedaan cara pandang, apakah hal tersebut merupakan awal kemunculan konflik? Yang pada akhirnya membuahkan pentingnya sikap sportifitas...?


2. Memanusiakan Manusia

Manusia di hadapan Tuhan sama, apalagi di hadapan manusia. Tapi kenapa orang menganggap seseorang lainnya terkadang memberlakukan hal yang tidak wajar.
Mengupas tentang:
 Bagaimana menurut hukum, Kedudukan antar sesama manusia?
 Perbedaan berfikir, keadaan ekonomi, dapat menelanjangi stratifikasi sosial, bagaimana cara agar perbedaan stratifikasi tersebut dapat dinetralisir....?
 Sebetulnya bagaiman cara memandang orang lain itu sama dengan kita?
 Perlukah ditanamkan perlakuan derajat yang sama?
 Lalu, bagaimana sikap yang perlu ditanamkan bagi orang yang memiliki prestasi....?
 Secara demografis dan latar belakang budaya, pasti orang memiliki perbedaan yang berpotensi menimbulkan konflik, bagaimana solusi untuk menetralisirnya...?


3. Menjaga sikap toleransi Beragama

Agama merupakan pegangan hidup, sehingga penganutnya akan bersikap loyal dan setia, oleh karena itu akan merupakan suatu ancaman jika seseorang mendapatkan hasutan, ancaman, gangguan dan hinaan dari orang lain. Pada akhirnya agama atau keyakinan merupakan nilai kehormatan seorang penganutnya.
Mengupas tentang:
 Kenapa sikap toleransi beragama itu penting...?
 Apa yang terjadi jika tidak adanya sikap toleransi....?
 Dengan mengesampingkan ideologi, apakah yang terjadi malah keawaman?
Karena pada dasarnya agama atau keyakinan itu penting dimiliki setiap orang.
 Perbedaan keyakinan, baik antar agama maupun satu agama, sebetulnya merupakan kekayaan intelektual dan memungkinkan timbulnya warna-warni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga memajukan dinamika kehidupan. Mungkinkah Ideologi itu justru penyelamat perpecahan?
 Bagaimana realita toleransi beragama dalam kehidupan sehari-hari....?
 Kiat agar saling memberikan kesempatan dalam melaksanakan ibadah menurut keyakinan masing-masing itu bagaimana ?

4. Mencetak Prestasi melalui Kerjasama

Biasanya, Prestasi diperoleh dari kegigihan seseorang terhadap sesuatu yang memiliki nilai unggul. Namun prestasi juga dapat diraih dengan cara kerjasama; dimana kekurangan seseorang dapat di-counter oleh yang lain, sehingga saling melengkapi dan saling menunjang.
Mengupas tentang:
 Apakah arti prestasi yang sebenarnya.....?
 Secara umum, prestasi itu timbul atas hasil apa saja....?
 Apakah keterbatasan seseorang, mampu untuk mencetak sebuah prestasi....?
 Bagaimana cara mencetak sebuah prestasi melalui kerjasama....?
 Bagaimana cara menyatukan visi, sedangkan dalam hal kerjasama biasanya terdapat komponen-komponen yang memiliki latarbelakang yang berbeda.....?
 Bagaimana caranya agar prestasi itu mudah dicetak....?


5. Meralat Generasi

Manusia pada hekekatnya memiliki hak yang sama dan itu dilindungi dalam HAM. Termasuk di dalamnya pendidikan dan bermasyarakat. Namun demikian, fakta membeberkan terciptanya kesenjangan sosial lantaran banyak penyebabnya yang cukup krusial. Diantaranya gagalnya pendidikan, salah gaul, kurangnya bimbingan dan pengaruh ekonomi.
Generasi bangsa ini banyak terancam jika Hak-hak diatas tidak segera ditangani, sedangkan keterlanjuran sudah kian banyak menyisakan penderitaan. Akan kah hal ini terus berlanjut?
Mengupas tentang:
 Sebetulnya generasi yang bagaimana , yang dapat mengisi kelanjutan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.....?
 Suatu bangsa akan tetap bertahan jika para pemegang bangsa ini mau dan mampu melahirkan generasi yang berkualitas. Melihat fenomena yang ada sekarang ini banyak sekali tantangan untuk melahirkan generasi tersebut yang kemudian mereka gagal menjadi generasi yang diharapkan. Dapatkah kita meralat atau memperbaiki anak bangsa-anak bangsa tersebut.....?
 Akhir-akhir ini pendidikan sudah semakin gampang didapatkan, banyak lembaga pendidikan negeri maupun swasta bertaburan, seberapa besar kontribusi lembaga pendidikan dapat meralat generasi yang gagal ini......?
 Sepertinya harus diambil titik terang, yang dikatakan generasi yang perlu diralat itu generasi seperti apa?
 Adakah program pemerintah dan masyarakat yang lebih khusus untuk meralat generasi tadi?
 Bagaimana cara alternatif meralat generasi....?
 Orang yang pernah dinyatakan melanggar hukum dan pernah dilembagakan di pemasyarakatan apakah itu juga termasuk generasi yang sudah diralat ?
 Terus, apakah peran mereka juga sama seperti orang lain yang belum pernah mengalami pelanggaran hukum.......?

17 Agustus 2010

JEMBATAN TOL PIPITAN BANYAK DIGEMARI DISAAT RAMADHAN





Apa yang anda lakukan ketika usai makan sahur dan shalat subuh....? kalau jawabannya olah raga dan jalan-jalan, jangan lewatkan untuk berhenti sejenak. Diatas merupakan gambar kerumunan anak ABG yang nongkrong ketika mereka usai sahur dan salat subuh, entah apa yang mereka lihat dari atas jembatan itu, yang pasti mereka duduk-duduk dan bercanda tawa di sepanjang jembatan. Mengkhawatirkan memang. Tapi, ya begitulah kenyataannya.
Sejak pertamakali dibangun jalan TOL Jakarta merek sekitar tahun 1990an, masyarakat yang terlintas proyek tersebut mulai terbiasa berjalan-kaki menikmati pemandangan dari desa ke desa sepanjang proyek hingga tercipta hubungan antar desa yang sampai sekarang masih sangat dirasakan.
Pada awalnya,anak-anak ABG sering bermain petasan dan kadang membantu mendorong “Tukang Gondeng” yang tidak kuat mengayuh sepedahnya ketika menanjaki jembatan lantaran muatan yang cukup berat. Hingga kini keadaan tersebut sudah berubah dimakan waktu. Mereka hanya dapat menghabiskan waktu dengan memandang matahari terbit dari timur dan berangsur-angsurnya kendaraan di jalan TOL.
Sama halnya ketika pagi, nuansa yang dapat dirasakan begitu kompak nampak pada saat menunggu saat berbuka. Sepanjang pagar jembatan nyaris dipenuhi anak-anak muda yang “Ngabuburit” bahkan ada yang sambil menantikan anggota keluarganya pulang kerumah setelah pergi dari Jakarta atau Tangerang, Maklum, TOL Pipitan sudah dikenal sebagai TOL Transit penumpang. Dimana penumpang ada yang naik dan turun, bahkan di salah satu perusahaan angkutan umum ada yang menetapkan tarif ongkos dari dan menuju ke Pipitan.
Setelah ramadhan berlalu, kondisi keramaian ini akan segera berubah.

Buka Puasa Bersama SFCG



Sabtu 14 Agustus 2010 merupakan hari yang istimewa bagi pendengar jaseng. Pada hari tersebut diselenggarakan acara buka puasa bersama. acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Temu Pendengar Drama Jawara Kecap Radio Jaseng FM. Mereka (Pendengar Radio) merasa gembira berbuka puasa didampingi dengan Seorang berkewarganegaraan Australia Mr Hue meskipun ia mengaku bahwa Ia Protestan maka tidak berpuasa, namun demikian Ia layaknya orang berpuasa;selama dalam acara tetap bersama-sama tidak makan dan minum sampai magrib tiba (Serang: 17.59 WIB). Begitupun Mbak Titi dan Mas Agus yang sudah menjadwalkan kunjungannya ke pendengar drama jawara kecap di jaseng fm, nampak dengan Smangat mengevaluasi pendengar disela-sela waktu menunggu berbuka.
Sementara itu Ketua Radio Jaseng Amrullah mengungkapkan rasa syukurnya atas kunjungan tersebut meskipun hasil dari acara tersebut masih dibawah yang diharapkan oleh SFCG. "Mudah-mudahan ini merupakan awal yang mengandung banyak amanah untuk lebih profesional lagi dalam menyiarkan drama radio dan tepat waktunya, sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan" demikian ungkapnya.
"Pendengar radio Jaseng masih terbilang lebih memprioritaskan program hiburan ketimbang show, sehingga maklum kalau mereka kurang fokus dalam mendengarkan drama.

Temu Pendengar Drama Jawara Kecap Jaseng




Sekitar 20 Pendengar Drama Radio Jawara Kecap Jaseng FM berkumpul di aula jaseng FM yang terletak berhadapan dengan kantor dan studi Jaseng FM. Pada acara tersebut diadakan Focus Group Discussion, yang dipandu oleh Staf SFCG.
Berbeda dengan beberapa pertemuan yang digelar oleh SFCG, Pada pertemuan tersebut hadir seorang warga Australi, yang kebetulan adalah bagian dari Pegiat aktifitas SFCG yang ada di Indonesia, ia adalah Mr Hue.
Secara umum acara berjalan dengan lancar, meski Beberapa kendala juga ditemukan, mengingat para peserta FGD kurang fokus mengikuti drama jawara kecap yang ditayangkan di Radio Jaseng FM. Beberapa alasan mereka diantaranya karena tidak punya waktu yang khusus untuk mendengarkan drama, apalagi saat itu darama jawara kecap disiarkan bertepatan dengan peristiwa piala dunia, memang nyatu dengan program TV akan tetapi bagi para pecinta sepak bola lebih mengkhawatirkan kalau tertinggal nonton bolanya.
Beberapa diantara mereka sempat mendengarkan pada bagian-bagian dimana ia dapat mendengar drama tersebut ketika piala dunia usai.

Kecamatan Walantaka Gelar Gerak Jalan



Sebanyak kurang lebih 290 Regu mengikuti lomba gerak jalan yang dilaksanakan pada hari Sabtu 7 Agustus 2010. Acara ini memulai titik start di depan Kantor Kecamatan Walantaka Kota Serang dan bertitik tolak di Desa Nyapah. Acara gerak jalan ini dibagi dua tahap, pertama dilangsungkan pada pagi hari yang diikuti kebanyakan oleh anak-anak yang kedua pada siang hari kebanyakan remaja dan dewasa.
Hadir Camat Kecamatan Walantaka yang lebih akrab dipanggil "Pak Yudi" didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Walantaka sebagai ketua pelaksana sembari mengamati dan menikmati semaraknya acara lomba gerak jalan tersebut

Talkshow SFCG Bagi-bagi Jaket Hujan


Tradisinya talkshow berjalan / berlangsung dengan obrolan penyiar dan narasumber, pendengar radio berkesempatan untuk membuka komunikasi di jalur telepon yang tersedia (284389). Di saat talkshow dapat menanyakan atau memberi komentar seputar pembicaraan.
berbeda kali ini, dalam talkshow drama jawara kecap bagi penelpon terbaik berhak mendapatkan sebuah jaket hujan bermerk "Jawara Kecap".
Salah seorang dari pendengar setia radio Jaseng adalah Suhar. ia mendapatkan hadiah jaket pada talkshow yang dimoderatori oleh Egypt Bachtiar ersama narasumber Kanit Reskrim Polsek Walantaka Suroso.

Pelasksanaan Talkshow Kerjasama SFCG



Baru-baru ini Radio Jaseng FM menggelar acara talkshow yang dibantu Sebuah lembaga Nirlaba Search For Common Ground Indonesia. Kerjasama ini telah diawali dengan pemutaran drama radio Jawara Kecapmatan Cup/ Jawara Kecap; drama radio yang menceritakan persahabatan pemain tim sepak bola sebuah desa dalam menghadapai even kompetisi sepak bola Kecamatan Cup. Dalam tim ini terdapat berbagai ketidak kompakan , diskriminasi dan karakter mau menang sendiri yang sebenarnya mesti ditepiskan agar dapat memenangkan kejuaraan tersebut. Disamping cerita pokok tersebut, drama ini juga membeberkan susah senangnya hidup bersama dalam lingkungan, ambisi masing-masing tokoh serta pentingnya untuk mencoba memahami seseorang yang berbeda dengan orang lainnya.
Gambar di atas merupakan jepretan yang diambil saat proses berlangsungnya Talkshow "Konsistensi Konsensus" yang dinarasumberi oleh Kanit Reskrim Suroso dari Polsek Walantaka Kota Serang. Dalam talkshow tersebut mengamanatkan seberapapun suatu kelompok mengadakan komitmen atau konsensus soal tradisi atau kebijakan selagi itu baik bagi masyarakat, maka sah-sah saja. Akan tetapi sudah menjadi resiko jika dikemudian hari, konsensus tersebut rapuh karena perubahan zaman.

03 Agustus 2010

DAS TEGAL KEMBANG DITANGGUL


Aliran air danau Ciwaka yang terletak di Desa Pengampelan kecamatan Walantaka Kota Serang Banten dirapihkan. Semula tanpa tebing layaknya beberapa daerah alira sungai lainnya seperti sungai tilung kecamatan Ciruas Kabupaten Serang yang mengalirkan arus air dari Ciruas ke arah Kecamatan Pontang.
Pembangunan tanggul yang belum seluruhnya ini tetap merupakan angin segar bagi masyarakat sekitar, pasalnya paling tidak masyarakat dapat menikmati pemandangan yang rapih ketimbang sebelumnya yang begitu compang-camping, dimana tumbuhan semak dapat menjalar hingga ke tepi jalan, serta ancaman terkikisnya tanah masyarakat sekitar bilamusim hujan tiba.
Yang paling signifikan, kalau kita perhatikan pembangunan tanggul ini akan dapat menjaga abrasi, sehingga tanah yang longsor ke sungai tidak akan mempercepat pendangkalan dasar sungai. Dan memungkinkan menjaga kejernihan air, sehingga dapat dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat seperti halnya mencuci. Padahal jika melihat sekitar 20 tahun yang lalu sungai ini begitu ramai setiap paginya. Berbagai aktifitas masyarakat begitu nampak. Ada yang mencuci baju, mandi, dan mengambil air untuk kebutuhan di rumah, meskipun di beberapa jarak yang tidak terlalu jauh terdapat aktifitas memandikan binatang kerbau.
Status bahwa Kecamatan Walantaka termasuk wilayah kota sudah semakin nampak dirasakan. Tinggal kita berbenah diri dari dalam pribadi untuk menjaga dan merawatnya, sehingga nilai positif dan manfaat pembangunan bisa kita rasakan.

Jembatan Setro Diperlebar




Tahukah anda tentang jembatan yang menghubungkan daratan kampung tegal kembang dan kampung pipitan? ialah jembatan setro, yang dalam catatan para orang tua jaman dahulu terdapat pasar unggas dan binatang ternak, di sekitar tempat ini banyak masyarakat yang berjual beli hewan ternak seperti Ayam, Bebek, dan kambing dengan sistem barter. Sebagai contoh mereka menukar seekor ayam dengan beberapa liter beras, sesuai dengan kebutuhan, jika membayar dengan uang pun mereka menggunakan satuan ringgit dan perak.
Jembatan peninggalan Belanda yang masih kokoh yang dibagian bawahnya terdapat bendungan untuk mengatur irigasi berbagai aliran sungai, baik yang menuju ke aliran utama maupun ke saluran-saluran yang menuju ke sawah-sawah maupun kebun. Aliran air ini berasal dari Danau Ciwaka kampung Ampel desa Pengampelan Kecamatan Walantaka Kota Serang. yang saat kami tulis ini sudah mengalami perkembangan dan perawatan yang cukup signifikan bila dibanding beberapa tahun sebelumnya. Gambar Berikut ini merupakan jembatan Setro yang turut imbas mendapat perawatan yang amat sangat dirasakan masyarakat dalam beraktifitas, meskipun belum rampung seratus persen.
Pada gambar yang diambil 2 Agustus 2010 sekitar pukul 09.00 WIB terlihat beberapa meter bagian badan jembatan yang mestinya diaspal atau disempurnakan, sehingga dapat dilintasi kendaraan yang kadang-kadang menumpuk berebutan jalan,maklum Daerah walantaka semakin menunjukan kepesatannya dalam mobilitas penduduk.Jika hari antara jam 05 sampai 08 pagi dan jam 16 sampai 19,akan nampak kendaraan yang lalu lalang menunggu giliran untuk melintas, bahkan tidak jarang terjadi senggolan antar kendaraan.Nampak di bagian mulut jembatan sebelah utara beberapa pohon (Kidondong) yang segaris dengan pagar dan badan jalan sehingga turut menghambat fungsi jembatan yang sudah diperlebar.
Sedianya, selesai pelebaran jembatan, selesai pula masalah antre berebut jalan.
kita semua berharap, jembatan Setro tidak hanya dipergunakan untuk cuci mata atau sekedar nongkrong.melainkan juga dapat berfungsi sesuai tujuannya.

20 Juli 2010

ARISAN RADIO JASENG FM



ARISAN JASENG FM

Makna arisan yang terpenting adalah menguatkan tali persaudaraan dan memupuk kerjasama antar anggota. Di jaseng fm kegiatan arisan baru dimulai pada bulan mei 2010 yang sebenarnya sudah digagas pada akhir 2009.
Jaseng fm yang latar belakang pendengarnya hanya masyarakat yang berada di wilayah kecamatan Walantaka memiliki anggota arisan di luar wilayah itu. Hal ini dikarenakan radio jaseng dapatmengikat masyarakat pendengar secara umum.
Foto diatas merupakan kegiatan arisan jaseng fm yang diselenggarakan di kediaman salah seorang pendengar radio jaseng yang berada di kampung luwung semut desa sentul kecamatan kragilan kabupaten serang bernama Misad atau yang akrab dipanggil dengan sebutan arjuna ireng. Ia mendapatkan kesempatan menarik sejumlah uang yang dikumpulkan oleh anggota arisan yang mana ia telah mendapatkan pengumuman sebelumnya.
Sistem arisan sangat menarik, disini digunakan sistem ketiban, yakni ditempat yang dapat arisan akan dikocok nama yang keluar wajib menerima tamu anggota arisan di bulan mendatang dan berhak mendapatkan uang arisan.
“Sistem ini diharapkan semua fans radio jaseng saling tahu tempat tinggal masing-masing, sehingga akan menambah kekeluargaan, tahu alamatnya, tahu keluarganya, tahu tetangganya dan sebagainya, kita kan tujuan intinya bersilaturahmi” demikian yang diungkapkan ketua Keluarga Besar Radio Jaseng FM Mama Lita dalam sambutannya di tiap pembukaan acara pengkocokan arisan(a/jfm).

19 Juli 2010

ISRA MI'RAJ RADIO KOMUNITAS JASENG FM




Isra Mi’raj Radio Komunitas Jaseng Fm
Pipitan, 16 juli 2010.

Radio komunitas jaseng fm pipitan menggelar acara peringatan isra mi’raj nabi muhammad saw tahun 1431 h yang dilaksanakan di halaman parkir radio jaseng fm pipitan . acara yang dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Dan Linmas Kota Serang (H Toha, Mpd), Ketua Kpid Banten(Diwakili Oleh Sekertaris Eksekutif Ahmad Subari), Camat Walantaka (H Wahyudi, Msi), Kepala Desa Pipitan (Ibu Lutfiyah), Dan Sebagian Kepala Desa Yang Berada Di Wilayah Kecamatan Walantaka, Serta Sebagian Dkm (Dewan Kemakmuran Masjid) Sebagian Wilayah Walantaka Mengusung Tema “menjejaki makna isra mi’raj dalam era informasi global”. acara tersebut juga menghirup ratusan warga masyarakat yang berada di wilayah walantaka yang dapat menangkap siaran radio jaseng. selain dapat disaksikan secara langsung, acara tersebut juga disiarkan secara langsung di frekuensi 107,7 mhz sesuai kanal yang diperuntukan radio komunitas





Sambutan Ketua Radio Jaseng Amrullah

yang pertama
radio jaseng adalah radio komunitas yang berbasis warga, singkatan dari jawa serang. kata jaseng di suatu daerah itu diasumsikan kelompok preman, tukang malak, katanya orang jaseng itu kalau duduk telapak kakinya itu ikut duduk. di daerah lain, orang jaseng dianggap berafiliasi dengan pemabuk, maling bahkan dalam evaluasi dengar pendapat ke beberapa tokoh dan pemerintah di hotel ledian pada tahun 2007 yang lalu, ada yang mengatakan bahwa orang jaseng itu tukang wayuh/ tukang kawin atau poligami. ironi memang mendengarnya, akan tetapi kami merasa terpanggil untuk membenahi stigma tersebut.
pemerintah memberi kesempatan kepada kami melalui uu no 32 tahun 2002 tentang penyiaran. melalui lembaga penyiaran komunitas ini, semoga kami dapat menampilkan kesan yang sesungguhnya tentang orang jaseng.
radio jaseng dibangun oleh warga dikelola warga, dan untuk warga. sebagai legalitas hukum keberadaannya, radio jaseng memiliki akte notaris, dan didaftarkan pada bentuk badan hukum perkumpulan, maka radio jaseng ditata oleh badan kesatuan bangsa yang dalam hal ini berada pada wilayah kesbang kota serang provinsi banten.
kedua
dalam perkembangan era globalisasi ini, ternyata kata “globalisasi” bukan hanya pelengkap sebagai simbol kekerenan dalam bicara, bukan hanya istilah yang mengesankan orang bahwa orang tersebut intelek. akan tetapi memang benar adanya, deras informasi begitu tak terbendung, malah semakin besar keran-keran yang semakin pula murah harganya.
kalau dulu, ingin melihat berita harus banyak baca koran, banyak nonton tv bahkan mendengarkan radio lebih sering.
akan tetapi sekarang hal demikian tidak mutlak diperlukan. penyebaran informasi sudah tingkat perorangan banyak keran-keran informasi yang lebih cepat digunakan. komputerisasi di berbagai bidang, internet sudah bisa merambah ke pojok-pojok kampung, bahkan dengan pesatnya teknologi telepon seluler maka dengan sangat mudah seseorang mendapatkan informasi, berita, gambar, tulisan, video dan sebagainya sehingga sekali lagi kami katakan, globalisasi terutama di bidang informasi merupakan suatu keniscayaan.
melihat pengalaman kami, di berbagai daerah, seperti jogjakarta, jawa barat,jawa tengah, jawa timur, untuk antisipasi tersebut mereka banyak mendirikan media komunikasi dan informasi berbasis masyarakat, sehingga masyarakat itu sendiri yang kemudian memprotek atau melindungi masyarakat lainnya, mereka berbentuk media komunitas yang dalam tatanan negara dipayungi hukum uu no 32 tahun 2002 tentang penyiaran.
yang beragama kristen mereka mendirikan radio di gereja, yang punya pesantren, mereka mendirikan radio di pesantrennya; mereka berbagi ilmu melaui siaran radionya, yang berprofesi petani, mereka mendirikan radio komunitas petani, berbagi kabar bagaimana memanfaatkan lahan tidur dan berbagi informasi harga kebutuhan bertani termasuk kesempatan pemerintah yang memberikan modal kepada para petani dan lain sebagainyai.
semuanya itu merupakan kekayaan intelektual dan kekayaan informasi, sudah barang tentu diatur dalam perundang-undangan negara republik indonesia. maka dari itu, kesalahan dalam menyebarkan dan atau mengambil informasi akan berakibat fatal. hal ini tentu akan dapat menghancurkan pegiat-pegiat informasi tersebut, pengguna informasi dan masyarakat lain yang memiliki resiko miskomunikasi informasi. beberapa waktu yang lalu, masyarakat, pengusaha, lsm, tokoh agama, merasa resah dengan merebaknya isu pornografi.
hal ini wajar, karena perkembangan teknologi yang kian deras dan mudahnya untuk didapatkan, akan berpengaruh pula bagi masyarakat seluruhnya.
oleh karena itu bapak/ibu marilah kita kembali melihat makna isra’ mi’raj yang nanti akan disampaikan. kami merasa tertarik dalam peristiwa tersebut. dimana kerangka atau frame-nya terjadi pada saat ini. begitu cepat nabi muhammad saw mengambil berita dari allah, dan begitu cepat pula nabi muhammad bolak-balik bernegosiasi dengan allah tentang informasi yang harus disampaikan kepada hambanya singkat kata; betapa cepat rasulullah menjadi seorang redaktur berita yang cepat, akurat, maslahat, dan manfaat, tidak mudharat, kemudian menerbitkan berita atau informasi tersebut kepada masyarakat seluruhnya hingga hari ini berita atau inrormasi tersebut masih berlaku, yakni shalat lima waktu yang kita laksanakan setiap hari. dan alangkah baiknya kalau kita buka keran-keran informasi tersebut, kita bongkar apa makna peristiwa tersebut, kita ambil pelajaran dan hikmahnya.

terakhir
kami sangat berterimakasih kepada seluruh pendengar radio jaseng yang sejak tahun 2009 yang lalu telah mempunyai atap, yakni berteduh dalam satu naungan bernama “keluarga besar radio jaseng” atau kbrj. malam hari ini telah menunjukan kemuliaanya dengan memberikan “urunan” untuk mengadakan acara ini. terimakasih atas dana yang telah disumbangkan, begitupun bapak iksan citerep, terimakasih sound sistemnya, ini secara cuma-cuma boleh pakai untuk jaseng katanya.
begitulah pak kepala kesbang, pak camat dan bapak/ibu kepala desa yang kami hormati.
kami merasa milik orang banyak, sehingga kami juga perlu hidup untuk orang banyak.

Sambutan Camat Walantaka (H Wahyudi, Msi): “saya merasa bersyukur bisa bersilaturahmi, semoga radio jaseng bisa bekerjasama menginformasikan kegiatan-kegiatan yang ada di walantaka khususnya, sehingga informasi-informasi bisa dikembalikan kepada masyarakat juga. yang selama ini mungkin saja bapak ibu belum mengetahui informasi-informasi yang sebetulnya bisa disampaikan melalui radio jaseng, dan semoga keberadaannya dapat menambah wawasan kita semuanya. bapak ibu yang saya hormati dalam kesempatan ini saya dari pihak kecamatan mengucapkan terimakasih bahwa ternyata masyarakat desa pipitan memiliki inisiatif untuk menyelenggarakan acara ini, acara ini memang hal yang sudah lama diselenggarakan, akan tetapi bukan lamanya, tetapi maknanya yang lebih penting. kami mengajak, menghimbau mari kita laksanakan apa yang didasrkan makna isra miraj dalam aktifitas sehari-hari
ada beberapa hal
1. perencanaan kedepan bahwa pemkot serang, merintis perubahan status dari desa menjadi kelurahan , beberapa waktu yang lalu kami sudah mengundang rt dan rw di kantor kecamatan dalam rangka mensosialisasikan perubahan status desa menjadi kelurahan. untuk itu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat salah satuanya adalah perubahan status, yang sudah diawali ibukota kecamatan.
2. kemudian masalah identias kependudukan, tolong identitas warga, karena sangat penting untuk mengurusi sesuatu, jangan sampai ada masalah tidak ada ktp-nya, seperti dalam hal menangani musibah. tolong dilengkapi identitas bapak ibu termasuk keluarganya sehingga lebih jelas”


Sambutan Kepala Kesbang Kota Serang Dr. H Toha: “dalam membangun mensejahterakan masyarakat salah satu foktor pendukungnya adalah
1. adanya sarana informasi”, beliau mencontohkan negara jepang katanya jepang itu jalan kereta apinya saja di bawah tanah tujuh tingkat, “kemajuan jepang adanya dukungan fasilitas informasi”. “jika dikaitkan dengan makna menjejaki informasi, ternyata gagasan jaseng dengan tema isra mi’raj menjejaki informsi global isra mi’raj sangat tepat karena memang sekitar 17 tempat yang dijejaki rasulullah dalam peristiwa isra miraj”,
beliau juga menggambarkan perjalanan rasulullah yang tercatat dalam al-qur’an di surat ke 17, 17 tempat hasilnya juga 17 (17 rakaat).
2. “yang kedua adalah harus bersama, berjamaah dukungan pemerintah, dukungan masyarakat, dan semua pihak, dan harus mengantisipasi berbagai penyakit, halangan , rintangan dan hambatan dan sebagainya. “kita sudah jadi orang kota, untuk maju sudah pasti banyak halang rintangan”,

beliau juga menceritakan kesibukannya dalam memenuhi undangan masyarakat. dalam kapasitasnya sebagai kepala kesbang kota serang, h toha juga mengapresiasi acara yang digelar jaseng fm, mengingat acara tersebut merupakan hasil urunan warga pendengar radio, sesempatnya beliau juga memeberikan urunan untuk pelaksanaan tersebut seketika setelah turun dari podium.


Penceramah (Kh Ahmad Sungkawa, Lc, Ma)

“bapak ibu mohon maaf, malam ini radio jaseng yang biasanya memenuhi reques, untuk sementara malam ini suasana berganti untuk saling mudzakaroh melalui adanya wasilah rajab, “isra dan mi’raj”.

kiyai yang punya sisi guyon/kocak ini membuat mata jamaah tetap segar, masalahnya ia menceritakan kepda jamaah tentang fenomena rojab di masyarakat.
“rojab, terdiri dari kata ro, jim, dan ba, ro-nya rongginang, jim-nya jejabur, dan ba-nya berekat. jadi, yang diperbanyak dimana-mana tentang rajaban adalah hal-hal tersebut, yang penting pulang dengan membawanya tanpa tahu siapa pencermahnya, apa materinya. dalam bahasa sunda, ada dua kata, “rajaban” raja dan ban, raja artinya penguasa, ban artinya jalan. jadi rajaban artinya penguasa jalan. timbul pertanyaan, siapakah penguasa jalan? polisi kah?mobil roerois? mobil jaguar? sesuai arti rajaban itu penguasa jalan, sehingga katanya rajaban itu penguasa jalan, yakni salender. semenjak saya hidup dari dulu saya belum pernah melihat salender pecah bannya, maka tidak ada satu pun kendaraan yang berani menabrak salender, karena tugas salender adalah untuk meratakan jalan yang rusak alias jalan supaya menjadi licin, oleh karena itu seandainya saya berbicara panjang atau pendek ada kata-kata yang tidak berkenan saya mohon maaf,
isro artinyaperjalanan nabi dalam rangka ibadah
miraj artinya naik, nabi muhammad dari baitul maqdis sampai ke sidratul muntaha”

intinya adalah bahwa hikmah dari peristiwa isra mi’raj ini diharapkan dapat menambah ketakwaan kepada Allah SWT, melakukan perintahNya dan menjauhkan diri dari segala apa yang dilarangNya.


JASENG FM PEDULI KORBAN ODHA

Jaseng FM bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi (KPAP) Banten menyelenggarakan acara talkshow radio yang digelar setiap minggu malam. Acara ini merupakan bentuk kepedulian Radio Jaseng terhadap masyarakat agar tidak menjadi korban HIV yang kemungkinan menderita AIDS. Acara yang difasilitasi KPAP Banten ini memaparkan apa sebenarnya HIV/AIDS, kemudian bagaimana bergaul dengan Orang dengan HIV AIDS (ODHA) sehingga mereka tidak terasing dan disamakan status sosialnya sebagaimana orang biasa. Hanya saja KPAP juga mengingatkan bahwa bagi yang sudah positif terinfeksi harus menyesuaikan keadaan dan menghimbau kepada pada orang berprilaku resiko HIV agar berusaha mendukung program kepedulian ini agar tidak semakin mewabah kepada orang lain. Ada beberapa yang disarankan seperti yang paling penting adalah meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, menghindari berzinah atau gonta-ganti pasangan, menggunakan alat pelindung kelamin, menggunakan peralatan bedah yang steril misalnya pada pembuatan tato, dan para korban heroin yang suka bergantian jarum suntik. Acara ini akan berlangsung selama enam bulan.


KELUARGA BESAR RADIO JASENG BERPIKNIK KE PANTAI KELAPA TUJUH

Musim liburan sekolah merupakan masa yang paling kompak berkumpulnya orang tua dan anak, sehingga saat tersebut merupakan saat yang tepat untuk berbagi kasih sayang. Pengamatan kami (Redaksi Radio Jaseng FM) menemukan beberapa tempat yang tidak lepas terdiri dari komponen keluarga, salah satunya yang kami jumpai keluarga ketua radio jaseng FM yang tengah bersenag-senag di pantai kelapa tujuh suralaya merak. Kebetulan direktur pengelola pantai yang elegan ini ternyata mengelola radio komunitas juga, Mahfud yang menjabat sebagai ketua Radio Komunitas Omega FM, ia sangat familiar di telinga kalau berbicara radio komunitas, maklum sudah dari tahun 2008 radio yang berada dalam rumpun karang taruna ini sudah lama berkibar di udara.
Pantai kelapa tujuh yang eksotis dapat menyegarkan keluarga ketua radio jaseng fm Amrullah yang akrab dipanggil arul, bersama keluarga ia menancapkan pandangannya di ombak biru berpatok empat buah cerobong asap PLTU Suralaya.

26 April 2010

BAHASA JASENG MULAI DIKEMBANGKAN

BAHASA JASENG (JAWA SERANG) MULAI DIKEMBANGKAN




Rabu 21 April 2010 merupakan hari peringatan nasional, yakni memperingati hari kartini yang ke 131. Di berbagai daerah melaksanakan perayaan-perayaan yang meriah termasuk di Banten khususnya di Kantor Walikota Kota Serang.

Dalam perayaan hari besar nasional tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Serang Tb. H. Khairul Jaman, Asda Kota Serang, dan beberapa pejabat lainnya, acara tersebut dihadiri banyak kaum hawa, maklum, hari tersebut merupakan hari dimana kaum hawa memiliki figur yang percontohan. Dalam acara tersebut diadakan lomba busana kebaya ala kartini dan penyampaian pidato singkat tentang kartini dalam bahasa jawa, dan kebetulan pembawa pidato tersebut merupakan juara I yang dilombakan beberapa hari sebelumnya.

Bahasa Jawa Serang sudah direncanakan beberapa tahun yang lalu untuk dikembangkan sebagai aset budaya dan bahasa yang ada di Banten. Dengan penampilan Juara pertama yang dipresentasikan di depan masayarakat dan media tersebut bukan tidak mungkin akan terlestarikannya bahasa ibu tersebut, apalagi juara pertama ini diraih oleh Dinas pendidikan Kota Serang, amat sangat memungkinkan dapat dijadikan mata pelajaran bahasa sebagai muatan lokalnya. (Arul-Jas)





Pendirian Lembaga Penyiaran Radio Komunitas Jaseng FM




Deklarasi hak asasi manusia menegaskan bahwa kemerdekaan menyatakan pendapat dan memperoleh informasi merupakan hak dasar yang harus diperjuangkan keberadaannya. Sebab, ia merupakan wujud kedaulatan dan eksistensi manusia di muka bumi. Hak ini pun merupakan wujud kedaulatan rakyat dalam sebuah masyarakat yang demokratis dan terbuka. Oleh sebab itu, jaminan kemerdekaan bagi masyarakat untuk melakukan akses atas informasi serta menyampaikan dan menyebarkan informasi itu lewat beragam saluran menjadi sebuah hal yang mutlak ada dalam masyarakat demokratis.
Meski kebebasan menyampaikan pendapat dan informasi lewat ragam saluran ini telah dijamin Undang-undang Dasar, namun dalam prakteknya di lapangan hal itu seringkali tak bisa terlaksana sepenuhnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Pertama, masyarakat tidak tahu akan hak-hak mereka dalam mendapatkan informasi akibat minimnya sosialisasi dari pihak regulator (pemerintah, pen). Minimnya sosialisasi akan hak-hak warga kerapkali memang sengaja diciptakan birokrasi pemerintahan. Padahal, hal itu merupakan bagian dari civic education yang seharusnya dimainkan pemerintah. Kedua, lemahnya penguasaan warga tehadap teknologi informasi. Kelemahan dalam penguasaan teknologi informasi ini lebih dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat. Apalagi, --meski tak sepenuhnya benar-- teknologi informasi dinilai sebagai teknologi yang mahal, oleh karenanya hanya bisa dinikmati mereka yang memilik status sosial dan ekonomi yang tinggi. Dan lagi-lagi, rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan warga pun disebabkan oleh kemiskinan yang terjadi secara struktural. Ketiga, minimnya pemahaman dan pengetahuan warga yang memiliki teknologi informasi dalam memanfaatkan dan mengelola teknologi informasi yang mereka miliki. Sehingga potensi teknologi informasi di masyarakat tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, terkadang teknologi informasi yang ada di masyarakat itu kemudian menjadi kontraproduktif dengan nilai-nilai dan tradisi yang ada di masyarakat. Masyarakat mengalami gegar budaya dengan teknologi informasi yang masuk ke kehidupan mereka.
Ketiga hal di atas pada akhirnya melahirkan sebuah kondisi yang berbanding terbalik dengan hak asasi dan amanat UU yang memberi hak setiap orang dalam mendapatkan dan menyampaikan informasi. Pun hak mencari, memiliki, menyimpan, mengolah serta menyebarkan informasi dengan menggunakan berbagai jenis saluran.
Berbagai persoalan dalam hal kebebasan akses informasi dan optimalisasi saluran komunikasi yang saat ini mengemuka jelas perlu mendapat perhatian dan apresiasi. Salah satu hal yang sangat penting adalah dalam bidang penyiaran. Dan lebih khusus lagi dalam bidang penyiaran radio yang merupakan saluran penyiaran yang telah lama akrab dan familiar di hati warga. Keakraban media radio ini antara lain karena radio lebih luas jangkauannya, murah harganya dan mudah teknologinya bila dibandingkan dengan media penyiaran televisi. Tak heran jika radio menjadi saluran informasi yang paling banyak dimiliki warga.
Penyiaran radio berbasis warga (komunitas, pen) pada kenyataanya telah berkembang cukup lama. Di desa-desa yang masuk kategori pedalaman pun seringkali dijumpai ‘stasiun’ radio yang dikelola warga. Ini membuktikan kalau teknologi penyiaran radio merupakan teknologi informasi yang potensial untuk dikembangkan di tingkat warga.
Pilihan untuk menjadikan media penyairan radio sebagi basis saluran informasi bagi pendidikan warga tentu sebuah pilihan tepat. Lewat ragam acara yang dikembangkan, pendidikan warga sejatinya bisa dilakukan. Sehingga media penyiaran radio warga bisa dijadikan alat kampanye atau pendidikan yang efektif bagi upaya mendorong terwujudnya masyarakat yang cerdas, terorganisir, toleran, terbuka dan demokratis.
Sayang, sampai saat ini potensi serta kekuatan radio yang demikian besar itu di lapangan belum bisa tergarap dengan baik. Warga yang memiliki radio lebih banyak menggunakannya sebatas penyaluran hobi. Siaran yang mereka lakukan pun hampir tak pernah terprogram dengan baik. Bahkan, untuk sekadar menjaga keberlangsungan siaran merupakan permasalahan besar bagi mereka.
Sementara itu keinginan Warga Walantaka untuk membangun dan mendirikan sebuah radio komunitas merupakan harga mati, mesti berdiri. Hal ini akses warga Walantaka untuk berpartisipasi dalam demokratisasi informasi dan hiburan semakin berkesempatan, dan bahkan sebagai pengelola dan pemilik.



Visi :
“Terciptanya Radio Komunitas yang berkualitas, dan berbudaya sehingga mampu menjadi radio yang berdaya dan tercerahkan yang berdasarkan pada nilai-nilai universal kemanusiaan dan keagamaan”
Misi :
1. mewujudkan terbentuknya masyarakat yang sadar informasi
2. Meningkatkan peran dakwah dalam media
3. mewujudkan masyarakat yang berpendidikan dan berbudaya
4. mendorong terciptanya masyarakat yang berpengetahuan luas dan berkemampuan tinggi, khususnya akses terhadap media keradio komunitasan.
5. mewujudkan masyarakat yang memperoleh dan mengolah informasi secara mandiri
6. mewujudkan pemahaman dan pengetahuan warga yang memiliki teknologi informasi dalam memanfaatkan dan mengelola teknologi informasi yang mereka miliki.
7. membentuk masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka, adalah:
1. Mendirikan sebuah Radio Komunitas Warga Walantaka Serang
2. Terciptanya sebuah radio komunitas warga Walantaka Serang Banten,
3. Memberikan kreatifitas dan pengelolaan (akses) langsung bagi warga tentang radio komunitas.
4. Menginformasikan pesan-pesan agama, pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, pemerintahan daerah maupun pusat.
5. Meningkatkan integritas warga Walantaka Serang Banten

Perencanaan
Rencana kerja Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), adalah merupakan proses kegiatan atau tugas yang direncanakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan studio radio baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang serta merupakan landasan bagi pengelola guna mencapai tujuan.
Adapun rencana kerja 1 (satu) tahun ke depan Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), disesuaikan dengan kondisi lingkungan warga. Dan pelaksanaan penyiaran Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), mengudara selama 20 Jam setiap hari kerja, dimulai jam 05.00 WIB siang sampai dengan 24.00 WIB dan 22 jam di setiap akhir pekan.
Sementara untuk rencana kerja dalam program siaran adalah, melakukan program-program yang berkaitan peningkatan sumber daya manusia, seperti program dialog interaktif yang dikemas dengan Aspirasi Kita, dengan nara sumber aparat pemerintahan kepala desa se-kecamatan Walantaka, dan masyarakat lainnya yang tentunya peningkatan SDM terhadap masyarakat warga Walantaka.
Program lainnya guna peningkatan SDM manusia terutama peningkatan spiritual dan moral merupakan program yang mesti kami lakukan. Selain program siaran yang bersifat langsung, kami memiliki program of air guna menyambungkan pemikiran-pemikiran atau ide-ide guna peningkatan kualitas radio.

Legalitas Radio Jaseng
1. Dukungan
Antusiasme warga (masyarakat) Walantaka terhadap keberadaan radio ini merupakan modal besar bagi kami sebagai pengelola, hal ini dapat dibuktikan dengan bubuhan tanda tangan dukungan (daftar terlampir), sesuai persyaratan yang diberlakukan, yaitu 51 % atau 250 orang dewasa. Selain itu kami didukung kapala desa se-Kecamatan Walantaka untuk mendukung dan merekomendasikan keberadaan radio ini (daftar terlampir).

2. Proses Pendirian
Proses pendirian Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten, berawal beberapa orang yang konsern terhadap media khususnya radio, yang masing-masing mengelola radio komunitas, yaitu LPK RAT FM (Kiara), dan LPK FIGMA FM (Pipitan), bertemu dan musyawarah guna penggabungan dua LPK ini, karena tidak memungkinkan untuk masing-masing berdiri sebagai sebuah radio, karena geografis yang sangat berdekatan. Dalam musyawarah ini dihadiri beberapa tokoh masyarakat dan aparat pemerintahan desa keuda belah pihak.
Sementara proses pemilihan pengurus LPK Perkumpulan Radio Komunitas Warga Walantaka Serang Banten (Jaseng FM), dipilih secara demokratis langsung dan bebas.
Selain itu kami melakukan sayembara penamaan radio di udara, yang masing-masing warga dapat mengusungnya satu nama. Metode syembara ini dilakukan dengan cara poling melalui telepon dan mengudara. Adapun beberapa nama radio yang masuk dalam poling, adalah Pelangi FM, Jas FM, Power FM, Radio Antar Masyarakat (RAM), Jaseng FM, Radio Warga Walantaka (RAWA FM), Banten Jawa Serang (BJS) FM, dan Tumaritis FM. Akhirnya polling yang banyak suaranya adalah jatuh pada nama Jeseng FM, maka Jaseng FM ditetapkan sebagai nama radio dalam udara, dengan filosofi Jawa Serang, yang memiliki budaya sosial yang melekat dengan dialek bahasa Jawa Serang.

Ryan

Ryan;

Sepertinya wajah yang satu ini tidak aneh di mata kalau kita melintas dari perempatan puri ke arah gapura di pagi dan siang hari. Sebab, selain bersiaran hari-harinya dilalui dengan kegiatan antar jemput anak sekolah.

Ryan merupakan pria kelahiran Juli 1979 mulai bergabung di Jaseng FM pada tahun 2002,satu tahun setelah Jaseng berkibar di udara. Suara emasnya terdengar di seantero Serang raya lebih dominan pada jam 21.00 sampai dini hari, maklum penyiar yang dangdut abizz ini benar-benar hanya dapat meluangkan waktunya pada malam hari, yang sebenarnya saat-saat ia menikmati istirahatnya.

Tapi, kadang di hari minggu sore dia juga terdengar dalam program dangdut klasik yang basanya diasuh bang are.